Dari Nikita di cakung
Assalamu’alaikum ustadzah izin bertanya,
Jika sedang diberi ujian anak spesial bagaimana sikap kita?

Jawaban:
Bersabar
Anak sakit , anak bermasalah , anak bandel, anak berkebutuhan khusus , siapa yang mau menerimanya?
Tapi bila itu menjadi taqdir kita sebagai orang tua. Bukan untuk disesali atau untuk dijadikan momok dalam hidup dan bukan juga merupakan alasan kuat untuk meninggalkannya , membuangnya dan menganggap sial dirinya.
Sangat wajar sedih melihat banyak anak begini dan begitu sementara anak ibu tidak. Tugas kita sebagai orang tua adalah menguatkannya bukan membentak atau malu dengannya . Sampai kapan ? Sampai jelas surga kita ada dimana..
Namun sakit adalah anugrah . Didatangkan 15.000 malaikat untuk mendoakan rumah yang ada orang sakitnya .
Dan pahala bagi yang menjenguknya apalagi merawatnya …
Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan bershalawat (mendoakan ampunan) baginya sampai sore hari. Jika menjenguk pada sore hari maka 70.000 malaikat akan bershalawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.” HR. at-Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalibradhiyallahu ‘anhu.
Jadi membuang anak yang sakit atau meninggalkannya dan mengutuk ngutuknya sebagai bagian daripada bala , tidak mau merawatnya dan tdk mau bersabar atasnya adalah keputusan menolak hak untuk memiliki buah buahan yang dipetik di surga “
Wallahu’alam bisawab .