Assalamualaikum ustadzah..
perkenalkan saya Hani, new mom, memiliki anak perempuan berusia 5 tahun, saat ini banyak sekali pertanyaan kritis yg ditanyakan anak saya, salah satunya adalah dia bertanya tentang keberadaan Allah, bagaimana cara kita menjawab agar bisa diterima dengan si anak?

Jawab:
Waalaikumusalam Bunda Hani, semoga sehat selalu dan tetap semangat ya bunn….
Pertanyaan terkait hal ini memang sering kali membuat orangtua bertanya-tanya, bagaimana menjawabnya? Apalagi mengingat saat ini anak-anak zaman sekarang sudah begitu kritis saat mengajukan pertanyaan.
Ketika anak bertanya tentang Allah SWT, jawaban kita harus menyesuaikan dengan kemampuan nalar dan perasaan mereka. Jika kita sebagai orangtua tidak memahami persoalan yang ditanyakan anak, tentu akan mengalami kesulitan untuk menjawabnya.
Bunda bisa memberikan jawaban kepada anak dengan Penjelasan dan perbandingan konkrit, Bunda bisa jelaskan tentang keberadaan Allah dengan hal-hal yang konkrit. Jelaskan Allah kepada Si Kecil melalui sifat-sifatnya.
Kita bisa mengenalkannya dengan hal-hal konkrit. Misalnya, ‘Allah itu hebat sekali’. Jadi kita sebutkan sifatnya dahulu. Jadi kita enggak ngomongin bentuknya dulu. Kalau dia enggak nanya bentuk, tidak usah ngomongin bentuk. Nanti kalau dia nanyain bentuk, baru kita jawab. Sekarang yang kita kenalin lebih ke sifatnya.
“‘Allah itu hebat. Kenapa? Coba lihat, ya. Bunda bikin kue segini seharian. Allah bikin langit segede gitu. Sama kue gedean mana?’. Jadi bikin perumpamaan yang paling konkrit yang bisa dia lihat dan dia sudah mengerti tentang apa itu kue dan dia bisa melihat langit.
Setelah mendapatkan penjelasan ini, anak akan merasa bahwa Allah adalah sosok yang sangat hebat. Tidak hanya sifat tentang kehebatan Allah, Bunda juga bisa berikan penjelasan tentang sifat Allah yang lain seperti Maha Baik.
“Terus Allah itu baik. Baiknya gimana? Kasih contoh, ‘Kita bisa bernapas, enggak bayar, lho. Orang di rumah sakit kalau bernapas satu jam dengan uang segini bisa habis’. Kasih tunjuk dompet.
Jadi anak punya persepsi konkrit tentang Allah itu siapa dari sifatnya.